This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 03 Juni 2017

Psikologi Pendidikan - Mengelola Kelas


Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya:
1.      Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik seperti membaca, menulis, dan matematika, sampai aktivitas sosial, seperti bermain, berkomunikasi dengan teman, dan berdebat.
2.      Aktivitas terjadi secara simultan. Banyak aktivitas kelas secara simultan. Satu klaster (cluster) murid mungkin mengerjakan tugas menulis, yang lainnya mendiskusikan suatu cerita bersama guru, dan murid lainnya mengerjakan tugas yang lainnya.
3.      Hal-hal terjadi secara cepat. Kejadia sering kali terjadi di kelas dan membutuhkan respons cepat. Misalnya, dua murid berdebat tentang kepemilikan sebuah buku catatan; seorang murid mengeluh bahwa murid lain menyontek jawabannya, ada yang mendahului giliran, ada yang mencoret tangannya dengan [ena, dan sebagainya.
4.      Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi. Meskipun Anda membuat rencana dengan hati-hati dan rapi, kemungkinan besar akan muncul kejadian di luar rencana: alarm kebakaran berbunyi; seorang murid sakit; dua murid berkelahi; komputer rusak; dan sebagainya.
5.      Hanya ada sedikit privasi. Kelas adalah tempat publik dimana murid melihat bagaimana guru mengatasi masalah, melihat kejadian tidak terduga, dan mengalami frustasi. Beberapa guru melaporkan bahwa mereka merasa di “atas bara api” atau terus-menerus dipelototi. Apa-apa yang terjadi dalam diri satu murid dilihat oleh murid lain, dan murid lain itu membuat atribusi tentang apa yang terjadi.
Tujuan dan Strategi Manajemen
·         Membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk beljar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan.
·         Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Prinsip Penataan Kelas
·         Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
·         Pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
Hal-hal yang Berhubungan Dengan Pengelolaan Kelas:
1.      Membuat kelas sebagai tempat belajar.
2.      Menciptakan proses belajar efektif di dalam kelas.
3.      Menciptaka suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belaja.
4.      Selalu berusaha afar benar-benar aktif belajar.
5.      Mengupayakan sarana-sarana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
Gaya Penataan
o   Gaya auditorium, gaya susunan kelas di mana semua murid duduk menghadap guru.
o   Gaya tatap muka, gaya susunan kelas di mana murid saling menghadap.
o   Gaya off-set, gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
o   Gaya seminar, gaya susunan kelas di mana sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau berbentu U.
o   Gaya klaster, gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.
Menciptakan Lingkungan yang Positif  Untuk Pembelajaran
Strategi Umum
Menggunakan Gaya Otoritatif. Gaya manajemen Kelas Otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban di kelas, bahkan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol muri dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka.
Gaya manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi pada murid-murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka.
Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif. Berikut beberapa perbedaan antara manajer kelompok kelas yang efektif dan tidak efektif. Manajer kelas yang efektif:
1.      Menunjukkan seberapa jauh mereka mengikuti.
2.      Atasi situasi tumpang tindih secara efektif.
3.      Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.
4.      Libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.
Menjadi Komunikator yang Baik 
Berbicara di Depan Kelas dan Murid
1.      Menggunakan tata bahasa dengan benar.
2.      Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat bagi level grade murid Anda.
3.      Menerapkan strategi untuk mningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang Anda katakan, seperti menekankan pada kata-kata kunci, megulang penjelasan, atau memantau pemahaman murid.
4.      Berbocara dengan tempo yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
5.      Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
6.      Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas di kelas.
Rintangan Komunikasi Verbal yang Efektif
1.      Kritik.
2.      Memberi julukan dan pelabelan.
3.      Menasihati.
4.      Mengatur-atur.
5.      Ceramah moral (moralizing).
Menghadapi Perilaku Bermasalah
Strategi Manajemen
Intervensi Minor, strategi intervensi minor yang efektif antara lain adalah:
1.      Gunakan isyara nonverbal.
2.      Terus lanjutkan aktivitas belajar.
3.      Dekati murid.
4.      Arahkan perilaku.
5.      Beri instruksi yang dibutuhkan.
6.      Suruh murid berhenti dengan nada tegas dan langsung.
7.      Beri murid pilihan.
Intervensi Moderat, beberapa intervansi moderat untuk mengatasi problem:
1.      Jangan beri privilese atau aktivitas yang mereka inginkan.
2.      Buat perjanjian behavioral.
3.      Pisahkan atau keluarkan murid dari kelas.
4.      Kenakan hukuman atau sanski.

Kamis, 01 Juni 2017

Psikologi Pendidikan - Pelajar yang Tidak Biasa


Siapakah Anak Yang Menderita Ketidakmampuan Itu?
Dahulu istilah “ketidakmampuan” (disability) dan “cacat” dapat dipakai bersama-sama, namun kini kedua istilah itu dibedakan. Disability adalah keterbatasan fungsi yang membatasi kemampuan seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada seseorang yang menderita ketidakmampuan. Kondisi ini boleh jadi disebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang itu sendiri.
Para pendidik lebih sering menggunakan istilah “children with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “disabled children” (anak cacat). Tujuannya dalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya. Anak-anak yang menderita ketidakmampuan juga tidak lagi disebut sebagai “handicapped” (penyandang cacat), walaupun istilah handicapping condition masih digunakan untuk mendeskripsikan hambatan belajar dan hambatan fungsi dari seseorang yang mengalami ketidakmampuan. Misalnya, ketika anak yang menggunakan kursi roda tidak memiliki akses yang memadai untuk ke kamar mandi, transportasi, dan sebagainya, maka ini disebut sebagai handicapping condition.
Gangguan Indra                                         
1.      Gangguan Penglihatan, anak-anak yang menderita low vision punya jarak pandang antara 20/70 dan 20/200 apabila dibantu lensa korejtif. Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar  atau dengan bantuan kaca pembesar. Anak yang “buta secara edukasional” (educationallu blind) tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar. Kira-kira 1 dari 3.000 anak tergolong educationally blind.
2.      Gangguan Pendengaran, gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli secara lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya. Banyak anak yang memiliki masalah pendengaran mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain menggunakan metode membca gerakan bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya. Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling).
Gangguan Fisik                   
1.      Gangguan Ortopedik, biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi.
2.      Cerebral Palsy, gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh  sangat lemah dan goyah (shaking), atau bicaranya tidak jelas.
3.      Gangguan Kejang-kejang atau epilepsi, gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.
Retradasi Mental
Adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Penyebab retradasi mental adalah:
Faktor genetik
·         Down syndrome, bentuk retradasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra (kromosom ke-47)
·         Fragile X syndrome, bentuk retradasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.
Kerusakan otak
·         Fetal alcohol syndrome, serangkaian ketidaknormalan, termasuk retradasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang menimpa anak dari ibu yang suka minum minuman beralkohol selama masa kehamilan.
Gangguan Bicara dan Bahasa
·         Gangguan Artikulasi
·         Gangguan Suara
·         Gangguan Kefasihan
·         Gangguan Bahasa
o   Bahasa reseptif
o   Bahasa ekspresif
Isu Pendidikan Yang Berkaitan Dengan Anak Yang Menderita Ketidakmampuan
Aspek Hukum
   Individual with Disabilities Education Act (IDEA), menetapkan mandat luas untuk pelayanan bagi semua anak penderita ketidakmampuan. Mandat ini mencakup evaluasi dan determinasi eligibilitas (eligibility), pendidikan yang tepat dan rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan setiap anak, dan pendidikan dalam lingkungan yang tak terlampau ketat.

·         Least Restrictive Environment (LRE), sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang tidak menderita ketidakmampuan.
·         Inklusi, mendidik anak dengan pendidikan spesial di kelas reguler.

Selasa, 30 Mei 2017

Psikologi Pendidikan - Tes Standar dan Pengajaran


Apa Itu Tes Standar?
Tes standar atau tes yang dilakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan emampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus perbandingan ini dilakukan di tingkat nasional.

Tujuan Tes Standar           
Tes tsandar biasanya bertujuan untuk :
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan murid.
Tes standar adalah sumber informasi tentang seberapa baik prestasi dan kemampuan murid.
2.      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid.
Tes standar juga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid.
3.      Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program husus.
Tes standar juga dapat dipakai untuk membuat keputusan tentang apakah murid diizinkan masuk ke program spesifik atau tidak.
4.      Memberi informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi.
Bersama dengan informasi lain, nilai dari tes standar dapat dipakai oleh guru dalam membuat keputusan tentng instruksi.
5.      Membantu administrator mengevaluasi program.
Jika sekolah hendak beralih ke program pendidikan yang baru, administrasi sekolah harus tahu seberapa efektifkah program baru itu. Salah satu untuk mengetahuinya adalah memberikan tes standar yang relevan kepada murid untuk melihat bagaimana kinerja di bawah program baru tersebut.
6.      Memberikan akuntanbilitas.
Sekolah dan guru diharapkan bertanggung jawab atas pengajaran muridnya. Meskipun ini adalah soal kontroversial, tes standar kini mulai banyak dipakai untuk menentukan seberapa efekifkan sekolah dalam menghabiskan dana dalam proses belajar.

Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standar
1.      Norma atau Kelompok Norma
adalah kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji.
2.      Validitas
adalah sejauh mana sebuah tes mengukur apa-apa yang hendak diukur apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak.
3.      Reliabilitas
adalah sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi.
4.      Keadilan
Tes yang adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased) dan tidak diskriminatif. Tes itu tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gender, etnis, atau faktor subjektif seperti bias penilai.

Tes Kecakapan Dan Prestasi

Membandingkan Tes Kecakapan dan Prestasi
Tes kecakapan adalah tipe tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut.
Tes prestasi adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah diuasai murid.

Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
1.      Survey Batteries. Sebuah tes survey battery (baterai survei) adalah sekelompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu.
2.      Tes untuk Subjek Spesifik. Beberapa tes prestasi standar dimaksudkan untuk menilai keahlian di bidang tertentu seperti membaca atau matematika.
3.      Tes Diagnostik. Terdiri dari evaluasi area pembelajaran spesifik sdcara relatif mendalam. Tujuannya adalah menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi reguler atau remedial.


Ujian Negara Berisiko Tinggi (High-Stakes)
Format Ujian Negara. Dari sudut pandang konstruktivis, ujian yang diwajibkan negara ini adalah menggunakan format yang salah, terdiri dari soal pilihan berganda. Ketika penilaian berbasi kontstruksi dipakai, penilaian itu biasanya menggunakan soal jawaban pendek atau soal menulis.
Keuntungan dan Penggunaan Tes Berisiko Tinggi
1.      Meningkatkan kinerja murid.
2.      Lebih banyak waktu untuk mengajarka pelajaran yang diujiankan.
3.      Ekspektasi tinggi untuk semua murid.
4.      Identifikasi sekolah, guru, dan administrator yang berkinerja payah.
5.      Meningkatkan rasa percaya diri di sekolah setelah nilai ujian naik.

 Kritik Tehadap Ujian Negara
1.      Menumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang pada keahlian berpikir dan memecahkan masalah.
2.      Mengajar demi ujian.
3.      Diskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi (SES) rendah dan minoritas.

Peran Guru
Peran guru dalam ujian standar adalah mempersiapkan murid untuk mengerjakan ujian, melaksanakan ujian, memahami dan menginterpretasikan hasil ujian, dan menyampaikan hasil tes kepada orang tua. Guru juga menggunakan nilai ujian untuk membuat rencana dan meningkatkan instruksi.

Isu-Isu Dalam Tes Standar
1.      Tes standar, Penilaian Alternatif, dan Berisiko Tinggi.
2.      Diversitas dan Tes Standar.

Minggu, 09 April 2017

Psikologi Pendidikan - Laporan Hasil Observasi Kelompok 3

Topik : Peran Teknologi Dikalangan Siswa Kelas X
Judul : Peran Teknologi Bagi Pendidikan Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Medan

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sudah dianggap multak bagi semua orang. Pendidikan menjadi suatu dasar bagi tumbuhnya karakter seseorang kedepannya. Dewasa ini, pengunaan buku sebagai media pendidikan sudahlah tidak banyak lagi ditemukan. Banyak orang lebih menyukai media elektronik karena dianggap lebih mudah dan praktis dalam menyajikan informasi.
Penggunaan Sistem Teknolgi dan Informasi dewasa ini sangatlah meningkat. Teknologi itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dan banyak berperan di dalam kehidupan sehari-hari.  Teknologi merupakan suatu hal yang berkembang dan akan terus berkembang. Tak dapat dipungkiri bahwasannya penggunaan teknologi ini sampai ke ranah pendidikan. Inovasi-inovasi baru juga telah ditemukan dan sangat berperan penting. Contoh dari pengembangan teknologi yang dapat dipergunakan di dunia pendidikan adalah media internet dan penggunaan proyektor LCD. Internet merupakan salah satu media pembelajaran yang penting bagi siswa-siswa jaman sekarang. Internet menyediakan informasi yang tidak terbatas untuk dapat dipelajari. Sistem e-learning juga dewasa ini sering digunakan. Dengan dukungan media internet, para guru lebih senang membagikan soal-soal melalui media ini. Selain itu, para peserta didik juga dapat mengakses buku online atau e-book tanpa harus membeli buku secara langsung. Selain itu, peran proyektor di dalam kelas di sekolah sudah mulai diterapkan pada beberapa sekolah-sekolah. Dengan adanya proyektor ini, proses belajar mengajar diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
1.2 Landasan Teori
1.2.1 Revolusi Teknologi
Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas. Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup.
Teknologi dalam pendidikan merupakan hal yang penting dalam pendidikan. Disaat sekarang ini teknologi merupakan sarana/alat yang baik untuk memotivasi murid dan membimbing pembelajaran mereka, dan guna mempermudah mereka dalam memperluas ilmu pengetahuan. Seperti: internet, web (world wide web), website, e-mail, dan sebagainya.
1.2.2 Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang ada di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru daripada buku teks. Pada tahun 2000, 98% sekolah di Amerika sudah terhubung dengan internet. World Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet. Semuanya dapat dilakukan dengan meng-klik gambar yang terdapat dalam layar monitor.
Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh suatu organisasi ataupun individu.
Email (electronic mail) adalah bagian penting dari teknologi itu sendiri. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.
1.2.3 E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
1.2.4 Proyektor
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.
Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tetapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater.
1.2.5 Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
Internasional Society for Technology in Education (2002) bekerja sama dengan US Departement of Education, telah mengembangkan standar untuk murid guna mencapai level grade yang berbeda. Karena kami mengambil data siswa-siswi kelas 10, berikut strateginya.
Grade 9 sampai 12
ü  Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
ü  Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan menomunikasikan informasi porsonal dan profesional (seperti keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespondensi)
ü  Gunakan informasi online secara rutin untuk memenuh kebutuhan riset, publikasi, komunikasi dan produktivitas
ü  Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana perkembangan teknologi pada dunia pendidikan
2. Mengetahui apakah teknologi merupakan media pembelajaran yang tepat guna
3. Mengetahui apakah penggunaan internet, proyektor dan e-learning sudah tepat tujuan sehingga pembelajaran menjadi efisien
1.4 Alat dan Bahan
1. Angket (kuisioner)
2. Kamera
3. Alat tulis
4. Laptop
5. Reward

1.5 Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Subjek : Siswa-siswi kelas X MIA-10 SMA Negeri 3 Medan
Lokasi : Jl. Budi Kemasyarakatan No.3, Pulo Brayan Kota, Medan Bar., Kota Medan, Sumatera Utara 20238, Indonesia

1.6 Analisis Data
Metode yang kami gunakan dalam menyelesaikan proyek pendidikan terhadap teknologi dan media pembelajaran adalah sebagaiberikut:
1. Metode Survey
Metode pertama yang kami gunakan adalah dengan membagikan angket kepada 40 subjek kami yang keseluruhannya merupakan siswa-siswi kelas X MIA-10.

2. Observasi
Selain memeberikan angket, kami juga mengobservasi kegiatan belajar-mengajar di kelas X MIA-10 tersebut.


1.6.1 Kalkulasi Biaya
1.      Reward (4 kotak pulpen)           = Rp 40.000,-
2.      Fotokopi angket                         = Rp 2.000,-
3.      Transportasi                                = Rp 0,-
Total                                                   = Rp 42.000,-


BAB II

Pelaksanaan

Sekolah yang menjadi tempat pengambilan data kami adalah SMA Negeri 3 Medan yang terletak pada Jalan Budi Kemasyarakatan No.3, Medan. Berikut merupakan susunan pelaksanaan kegiatan kami dari pertama kali memutuskan topik proyek, sampai dengan pelaksanaannya selesai


No.
Kegiatan
Tanggal
1.
Permohonan surat izin dari fakultas
15 Maret 2017
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang digunakan
20 Maret 2017
3.
Pemilihan topik dan penentuan judul
20 Maret 2017
4.
Pembuatan angket
26 Maret 2017
5.
Pengajuan surat permohonan ke Sekolah SMA Negeri 3 Medan
27 Maret 2017
6.
Fotokopi angket
27 Maret 2017
7.
Pembagian angket di kelas SMA Negeri 3 Medan
29 Maret 2017
8.
Pembagian reward
29 Maret 2017
9.
Evaluasi
7 April 2012
10.
Perhitungan angket
7 April 2017
11.
Posting blog
9 April 2017



      BAB III              
Hasil Proyek

Dalam proyek ini, kami merencanakan untuk membagi angket kami ke 40 subjek di kelas  X MIA-10. Jadi 40 hasil dari survey inilah yang akan kami teliti lebih lanjut. Adapun hasil dari respon dan juga pertanyaan-pertanyaan dari kelompok kami akan kami sajikan dalam tabel berikut:

No
Pernyataan
TS
S
SS
1
Sekolah saya telah memiliki fasilitas teknologi yang memadai
32%
55%
13%
2
Saya memiliki akses yang cukup untuk menggunakan internet
42,5%           
50%
7.5%
3
Saya lebih senang belajar menggunakan proyektor
12,5%
52,5%
35%
4
Saya merasa pembelajaran menggunakan proyektor sangat berguna
7.5%
67.5%
25%
5
Saya menggunakan internet untuk membantu saya mengerjakan tugas
0%
62.5%
37,5%
6
Dengan adanya internet proses pembelajaran lebih mudah dan efisien
5%
57.5%
37.5%
7
Internet memberikan banyak dampak positif untuk saya

10%
42.5%
47.5%
8
Sejak menggunakan internet saya semakin senang untuk belajar
17.5%
60%
22.5%
9
Menurut saya internet merupakan salah satu bagian terpenting dalam meningkatkan proses belajar
12.5%
50%
37.5%
10
Dengan adanya metode pembelajaran e-learning dapat mempermudah saya dalam proses belajar
0%
70%
30%
11
Saya merasa dengan menggunakan proyektor saya lebih termotivasi, lebih menarik perhatian dan minat belajar
7.5%
67.5%
25%
12
Saya merasa peran internet sangat membantu dalam menunjang proses belajar
0%
77.5%
22.5%
13
Dengan adanya e-learning saya merasa lebih mudah mendapatkan materi yang akan diajarkan oleh guru
12.5%
72.5%
15%
14
Menurut saya internet itu sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan
2.5%
67.5%
30%
15
Saya sering mengakses internet untuk mencari apa saja hal-hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan
0%
70%
30%
16
Menurut saya internet memiliki lebih banyak sisi positif untuk pembelajaran
7.5%
57.5%
35%
17
Saya kurang mahir menggunakan internet
80%
20%
0%
18
Saya sudah mahir dalam menggunakan internet
17.5%
82.5%
0%
19
Saya selalu mengikuti perkembangan teknologi internet
2.5%
72.5%
22.55
20
Saya mengalami kesulitan dalam penggunaan proyektor jika presentasi
92.5%
7.5%
0%
21
Saya selalu menggunakan internet dalam mengerjakan tugas-tugas saya
22.5%
52.5%
25%
22
Disekolah saya telah menerapkan penggunaan e-learning
25%
40%
35%
23
Saya tidak merasa takut dengan perkembangan teknologi
7.5%
47.5%
45.%
24
Saya merasa teknologi harus terus berkembang
0%
57.5%
42.5%


Jadi hasil dari survey ketika telah kami hitung persentasenya dan setelah dilakukan kuisioner dengan anak SMA adalah sebagai berikut:
-   Teknologi pada zaman sekarang sudah sangat berkembang dan siswa-siswi setuju bahwa teknologi memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan
-   Mayoritas subjek tidak merasa bahwa mereka adalah muda mudi yang gaptek
-   Dengan adanya internet, para siswa akan lebih semangat dalam mengerjakan PR. Akan tetapi, dari survey yang dilakukan, mereka jarang membuka situs pendidikan ketika mereka sedang mempunyai waktu senggang. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam di internet, namun dengan membuka berbagai situs jejaring sosial juga
-   Mereka sebagai siswa yang tidak gaptek merasa tidak begitu takut dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
-   Mereka merasa beruntung dan berharap teknologi dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan juga perkembangan di bidang pendidikan akan meningkat
-   Murid-murid yang mempunyai Over Head Projector (OVP) di dalam kelasnya merasa beruntung karena proyektor banyak membantu proses belajar mengajar
-   Mereka mengakui bahwa dengan adanya proyektor, murid akan lebih mudah menyerap pelajaran dan guru juga otomatis akan lebih mudah dalam menyampaikan materi.
-   Mereka mengharapkan adanya terobosan baru yang tak kalah bergunanya dari proyektor yang dapat mendukung proses belajar mengajar
-   Bagi kelas di SMA Negeri 3 Medan yang tidak memiliki proyektor akan diperbolehkan untuk berkunjung ke Ruang Prasarana yang menyediakan fasilitas proyektor bagi guru dan siswa dimana ruang tersebut terbuka bagi kelas manapun, selain kelas yang sudah memiliki proyektor tersendiri.
-   Sebagai tambahan, SMA Negeri 3 Medan memiliki portal e-learning yang menyajikan informasi tentang kegiatan pembelajaran secara digital untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran

3.1 Evaluasi                                                                            
Proyek mini kami sempat tertunda dalam pelaksanaannya ke SMA Negeri 3 Medan. Hal ini dikarenakan pada saat kami ingin melakukan observasi, siswa kelas 12 sedang melaksanakan USBN jadi kami tidak diizinkan untuk melakukan observasi ini. Setelah kita diperbolehkan masuk, segala sesuatu juga berjalan sesuai dengan jadwal.

3.2 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil observasi yang kami lakukan adalah bahwa teknologi memang memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan. Peranan penting tersebut adalah membantu mempermudah proses pembelajaran disekolah. Contoh yang kami gunakan adalah e-learning, internet dan proyektor. Ketiga teknologi ini memang berbeda aplikasinya. Namun, ketiganya dapat digunakan untuk menyokong dan memajukan dunia pendidikan. Dengan adanya teknologi, proses belajar mengajar pun akan lebih mudah. Proyektor contohnya, mempermudah guru dan juga murid. E-learning juga membantu tetapi ada dampak negatifnya, yaitu jika siswa tidak tatap muka dengan guru maka kurang efektif juga.
Teknologi memang sudah berkembang pesat sampai saat sekarang ini. Teknologi sebagai Media Pembelajaran siswa merupakan terobosan yang dapat dibilang baru karena penerapannya baru diterapkan beberapa dekade terakhir. Kita juga perlu memerhatikan perkembangan Teknologi Informasi pun juga tak luput kita tidak meninggalkan etika-etika tradisional terhadap siswa-siswi. Karena ini merupakan hal yang sangat penting. Jika tidak ada yg memerhatikan, mengawasi dan membimbing siswa-siswi yang menggunakan Teknologi Informasi hal ini bisa menjadi dampak yang buruk, dan siswa-siswi bisa terjerumus kedalam hal yang tidak baik. Teknologi kedepannya diharapkan untuk dapat berkembang lebih jauh lagi dan menghasilkan hasil yang bahkan jauh lebih efektif lagi.

3.3 Testimonial

Fazila Humayra (16-162)
Saya merasa senang dapat diberi kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan sebagai seorang observator. walaupun awalnya saya merasa takut, tetapi karena saya bersama teman-teman saya merasa berani dan puji syukur lancar sampai akhir. tugas kali ini sangat memberikan banyak manfaat kepada saya dan saya harap hasil pelaporan kami dapat berguna bagi banyak orang

Myra Yuliza Rahma (16-163)
Ini pertama kalinya saya melakukan observasi kepada siswa-siswi di sekolah. Saya merasa senang melaksanakan tugas observasi ini  karena menapat kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan. Saya juga merasa tugas ini telah menambah pengalaman saya, dan juga dapat mengetahui tentang peran teknologi pada zaman modern ini, dan mengetahui bagaimana sebenarnya pandangan siswa-siswi pada zaman modern ini.

Megawati (16-179)
Saya merasa tugas pendidikan ini membantu saya lebih berani dalam berbicara di depan umum dan cukup bermanfaat dalam pengalaman baru saya.  Tetapi dalam tugas ini ada beberapa kesulitan yang dihadapi, namun disitulah saya melatih kesabaran dan keberanian dapat lebih baik lagi berkomunikasi antar kelompok.

Shania Ulimaz Yasmin (16-203)
Dalam tugas pendidikan ini saya berpikir tugas ini akan sulit untuk dikerjakan tetapi ternyata tidak seperti apa yang saya pikirkan. Walaupun ada kendala dalam menentukan hari apa kita akan melakukan observasi, tetapi kita dapat melakukannya juga setelah menyepakati harinya. Dan juga dgm adanya tugas ini dapat membuat saya lebih berani dan menambah pengalaman saya.

Deau Fitri Aini (16-206)
Pada tugas pendidikan kali ini saya merasa tertantang, awalnya sih berfikir bakalan berat ngerjakan.Ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, gak terlalu sulit, hanya butuh keberanian dan kesabaran.

Amanda Aprilitta Ginting (16-207)
Saya merasa dengan ada nya tugas observasi ini menambahkan pengalaman untuk saya dan kelompok, sekaligus dapat melatih dan meningkatkan keberanian saya untuk berbicara di depan umum.


Amelia reisha (16-218)
Saya merasa tugas pendidikan ini cukup menambah keberanian saya untuk berbicara dan menghadapi sesuatu hal yang baru, dan sangat menambah pengalaman saya. Tetapi dalam tugas ini ada beberapa kesulitan yang dihadapi, namun disitulah saya melatih kesabaran dan dapat lebih baik lagi berkomunikasi antar kelompok.


3.4 Dokumentasi      







Referensi
Santrock, John W. (2004). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


 

Kunjungan Minggu Ini

Shania Ulimaz Yasmin. Diberdayakan oleh Blogger.